INDRAMAYU, tampahan.com - Sejumlah sekolah favorit di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mendapat suntikan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) pada tahun 2024 kemarin.
Bantuan Dana BOS ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Bantuan Dana BOS juga dapat digunakan untuk: melatih dan mengembangkan talenta siswa berprestasi, memperkuat manajemen internal, meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas ekosistem pendidikan.
Selain itu, Dana BOS yang merupakan bagian dari program bantuan pendidikan bernama BOSP juga mencangkup pengunaannya untuk dipergunakan kegiatan sarana dan prasarana dan kegiatan fisik untuk pemeliharaan ruang sekolah, dan beberapa item lainnya untuk menunjang kualitas pendidikan.
Sayangnya bantuan dana BOS sering disalahgunakan dan menjadi bancakan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) dan bendahara sekolah. Kedua oknum itu ‘bermain’ untuk memanipulasi angka penggunaan dan pengeluaran.
Selain itu, dalam laporannya 2 oknum tersebut diduga menyimpang tidak sesuai dengan juklak juknis yang ada yang berpotensi merugikan keuangan negara dan mengarah pada tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Seperti yang terjadi di SMAN 1 Sindang Kabupaten Indramayu. Disini, penggunaan dana BOS ditemukan banyak yang janggal dan tumpang tindih penggunaan. Parahnya, untuk kegiatan fisik, sepanjang tahun 2024 tidak ada rehab atau bangunan disekolah tersebut.
Padahal dalam laporan yang terakses oleh tampahan.com, angka untuk pemeliharaan gedung sekolah mencapai setengah milyar lebih persisnya Rp 669.711.300.
“Tahun ini, di SMAN 1 Sindang gaada rehab dan pembangunan mas,” ungkap salah satu penjaga keamanan di SMAN 1 Sindang kepada wartawan, Kamis (20/2) pekan kemarin yang keberatan disebut identitasnya.
Data yang terakses media ini, SMAN 1 Sindang mendapatkan anggaran dana BOS sebesar Rp.1.068.375.000 pada tahap I. Dan pada tahap II juga menerima jumlah yang sama yaitu Rp.1.068.375.000. Artinya total yang diterima pada tahun 2024 sebesar Rp. 2.136.750.000.
Jumlah yang diterima sangat fantastis mengingat sekolah favorit ini jumlah muridnya mencapai 1295 siswa.
Hasil temuan wartawan ini, sejumlah pos penggunaan dana BOS ada yang janggal yaitu untuk pos anggaran pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 321.930.000 pada tahap I, dan pada tahap II juga sebesar Rp.137.104.000. Jika dijumlahkan pada tahun 2024 sekolah tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp. 459.034.000, untuk pengembangan perpustakaan.
Sangat naif jumlah yang besar dikeluarkan hanya untuk pos pembelian buku baca. Padahal fakta dilapangan, murid di sekolah ini juga masih dibebankan untuk pembelian buku pelajaran.
Dan yang lebih mengherankan lagi anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana berjumlah Rp.274.581.300 untuk tahap 1, dan untuk Tahap II Rp.395.130.000. Sehingga jumlah nya Rp.669.711.300.
“Pertanyaanya, apa saja yang dipelihara dengan anggaran sebesar itu?. Begitu juga saya cek anggaran administrasi kegiatan sekolah besar sekali dengan jumlah Rp.538.727.400. Kami menduga anggaran untuk pos ini fiktif, dan banyak kegiatan yang tidak seluruhnya dilaksanakan,” ungkap Ketua Umum LSM P3KN (Pemantau Pembangunan dan Pengelolaan Keuangan Negara) Jawa Barat, Ronggur SH.
Ronggur yang juga aktif sebagai pemerhati pendidikan mengatakan, sudah selayaknya pihak sekolah terbuka untuk publik dan memberikan informasi sebenar-benarnya kepada awak media selaku pewarta. Jika mengacu kepada UU KIP No.14 tahun 2008, sebagai bentuk ke-transfaransian publik, masyarakat dan para wali murid juga berhak tahu sejauh mana pajak raktyak yang digunakan untuk BOS apakah bisa terserap dan bisa terkontrol. Jadi tidak ada alasan jika informasi bantuan BOS ditutup-tutupi tidak dibuka dipublik.
“Kami selaku pemerhati, juga sebagai lembaga swadaya masyarakat akan berperan aktif untuk menelusuri informasi ini. Tidak menutup kemungkinan kami akan segera turun untuk melakukan audensi dengan sekolah terkait, dan juga akan berkordinasi dengan aparat penegak hukum,” jelas Ronghur.
Ditegaskan Ronggur, apabila diduga ada temuan kerugian negara yang berpotensi terjadi tindak pidana korupsi, lembaganya tidak segan-segan melaporkan ke aparat penegak hukum dalam hal ini ke Kejati Jabar.
Hingga berita ini ditayangkan, baik dari pihak sekolah maupun KCD Wilayah IX Disdik Jabar belum ada jawaban kongkrit. Sebelumnya di informasikan media Intijayakoran.com sudah melayangkan surat klarifikasi tertulis yang dilayangkan lewat pesan elekrltronik dengan Nomor 131/INTJY/M.BTO/01/2025 kepada pihak SMAN 1 Sindang dan Kacadin Wilayah IX Disdik Jabar yang dikirim sebagai tembusan, namun tidak mendapat respon.
Dalam analisa dan catatan lembaganya, lanjut Ronggur, bungkamnya pihak sekolah menimbulkan kecurigaan adanya dugaan anggaran tersebut sebagian disalahgunakan dan di mark-up oleh oknum kepala sekolah dan bendaharanya yang bermain secara individual.
“Sesuai informasi dari Survey Penilaian Integritas ( SPI), diduga pembuatan laporan berkas banyak dimanipulasi oleh oknum kepala sekolah dan bendahara dengan cara membuat laporan fiktif atau mengada-ada pengeluaran dan mark up harga dalam pembelian barang,”tutup Ronggur SH.
Hingga berita ini diturunkan tim awak media masih melakukan investigasi dan terus menggali informasi untuk bahan pemberitaan edisi mendatang.
Kepala Kacadisdik Wilayah IX, Dewi Nurhulaela yang dihubungi tampahan.com melalui Whatsappnya, Rabu (26/2) belum menjawab, padahal Handphone miliknya dalam kondisi aktif dan berdering.
Namun, Plt Kepala SMA Negeri 1 Sindang, Daryam, S.Pd, M.Pd yang ditemui Tim media, Rabu (26/3) dikantornya mengaku tidak tahu terkait pembangunan sarana dan prasarana dan fasilitas perpustakaan, mengingat dirinya orang baru menggantikan Kepsek dulu bapak Setyo Adisapto. Namun, sejak dirinya ditunjuk menjadi Plt 3 bulan lalu, ada rehab kecil-kecilan memasang keramik lantai yang rusak dan cat tembok serta lampu listrik disetiap ruangan belajar yang mati.
“Saya ini orang baru, jadi tidak tahu. Tolong jangan diganggu, juga jangan ganggu pak Tyo (Setyo Adisapto), karena anggaran sekarang sudah kena pemangkasan efesiensi, “tegas Daryam sambil menunjukan foto-foto anggota polisi dari Mabes Polri dan Polres Indramayu kenalannya, termasuk anaknya yang berdinas di Mabes Polri dari Handphonenya.
Dikutip dari www.intijayakoran.com, (Sahala Mangunsong, Korwil Jabar/red) . Tim***