Bekasi ,,tampahan com,Salah satu wali murid alumni SMP Al- Musyawarah mengeluh karena sampai saat ini ijazah anaknya masih ditahan oleh pihak sekolah lantaran belum melunasi tunggakan tagihan.
Sekolah SMP Al- Musyawarah tersebut yang berlokasi di Desa Jayalaksana Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Samin, seorang ayah dari siswa yang bersekolah di SMP Al- Musyawarah yang mengaku ijazah sang anak belum bisa diambil sejak kelulusan di tahun 2020 lalu.
Bukan tanpa alasan, faktor ekonomi menjadi salah satu hambatan anaknya mendapatkan ijazah sebagai tanda kelulusan sekolah.
"Iya tahun lalu saya ke sekolahan untuk menebus ijazah anak saya, nah waktu itu saya di pintain biaya sebesar Rp 550 ribu oleh kepala sekolah,"ucap Samin, kepada media. Rabu, (26/02/25).
Dia mengatakan bahwa pada tahun 2020 dirinya mendatangi ke sekolahan untuk menebus ijazah anaknya, namun ia di pintain biaya oleh kepala sekolah dengan alasan untuk biaya nebus ijazah dengan jumlah sebesar Rp 550 ribu.
"Sampai tahun ini saya belum dapat melunasi biaya nebus ijazah anak saya, karena saya belum ada uang untuk membayar sisa kekurangannya,"kata Samin.
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini dirinya belum dapat melunasi untuk biaya nebus ijazah anaknya lantaran dirinya belum ada uang lagi untuk melunasinya.
Diketahui, biaya sekolah di Indonesia hingga kini masih menjadi salah satu faktor yang sangat membebani ekonomi masyarakat. Penyebab utama siswa putus sekolah atau anak tidak sekolah, di dominasi oleh faktor ekonomi.
Akibat ijazah yang belum bisa diambil ini diakui para orang tua cukup menghambat sang anak untuk mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan pendidikan.
"Ya, Ropik suruh dateng aja ke rumah,"kata Abu Wahid pesan singkatnya.
Dia mengatakan, bahwa ia mengarahkan kepada murid atas nama Ropik untuk mendatangi ke rumahnya.(ACENG)
.jpeg)