INDRAMAYU, tampahan.com – Dalam perjalanan proyek infrastruktur yang tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 Kabupaten Indramayu, nama Bos HD kembali mencuat. Minggu (21/9/2025).
Jaringan yang diduga milik pengusaha ini kabarnya masih mendominasi sejumlah paket proyek bernilai miliaran rupiah. Berdasarkan informasi yang dihimpun tampahan.com dari narasumber anonim yang memiliki akses terhadap data proyek, Bos HD diduga menguasai lebih dari 14 paket proyek, dengan nilai total mencapai Rp14.345.091.784.
Menurut narasumber, untuk memuluskan langkahnya, Bos HD diduga menggandeng lebih dari empat perusahaan berbentuk Perseroan Komanditer (CV). Di antara nama-nama yang muncul adalah CV RW, CV KAG, CV AWP, dan CV G. Keempat perusahaan tersebut dilaporkan berhasil memenangkan sejumlah tender infrastruktur, sebagian besar berupa pekerjaan jalan dan rehabilitasi fasilitas publik di berbagai kecamatan di Kabupaten Indramayu.
CV KAG: Tiga Paket Besar Senilai Rp8,1 Miliar
Dari data yang diterima, CV KAG tercatat menguasai tiga paket tender dengan total nilai mencapai Rp8.171.041.835. Paket-paket tersebut di antaranya adalah proyek rekonstruksi jalan yang menyambungkan beberapa titik strategis, antara lain:
• Rekonstruksi Jalan Babakandampyang – Gantar (kode RUP: 59385616), dengan nilai proyek Rp3.007.538.012, yang ditetapkan pada 4 Juli 2025.
• Rekonstruksi Jalan Sindangkerta – Tawangsari (kode RUP: 59385379), senilai Rp2.155.965.811, juga ditetapkan pada 4 Juli 2025.
• Rekonstruksi Jalan Sp. Drunten Wetan – Kedungdawa (kode RUP: 55120532), senilai Rp1.972.142.925, dengan tanggal penetapan yang sama pada 4 Juli 2025.
CV RW: Enam Paket dengan Total Rp5,1 Miliar
Sementara itu, CV RW berhasil menyelesaikan enam paket proyek dengan nilai total Rp5.109.800.865. Paket-paket tersebut mencakup berbagai jenis pekerjaan, dari rehabilitasi jalan hingga pembangunan fasilitas publik, antara lain:
• Rehabilitasi Jalan Desa Kalianyar, Kec. Krangkeng, senilai Rp398.059.142 (21 Juli 2025).
• Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan Usaha Tani di Desa Sidamulya, Kec. Bongas, senilai Rp184.141.061 (23 Juli 2025).
• Rehabilitasi Jalan Desa Tegal Wirangrong, Kec. Kertasemaya, senilai Rp982.916.974 (4 Juli 2025).
• Rekonstruksi Jalan Cipancuh – Jayamulya, senilai Rp3.544.683.688 (4 Juli 2025).
• Rekonstruksi Jalan Krangkeng – Kalianyar, senilai Rp1.700.156.900 (4 Juli 2025).
• Rehabilitasi Jalan Desa Cangkingan, Kec. Kedokanbunder, senilai Rp589.617.402 (4 Juli 2025).
CV G: Dua Paket dengan Fokus Rehabilitasi
CV G juga mencatatkan dua proyek, antara lain:
• Rehabilitasi Jalan Desa Tanjakan, Kec. Krangkeng, dengan nilai Rp577.134.803 yang ditetapkan pada 4 Juli 2025.
• Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 4 Plosokerep, senilai Rp367.449.226,49.
CV AWP: Satu Paket Pengadaan Langsung
Sementara CV AWP mendapatkan satu paket pengadaan langsung, yaitu Pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Perpustakaan Sekolah UPTD SDN 4 Patrol, dengan nilai proyek Rp119.665.055.
Polemik di Balik Dominasi Proyek
Tingginya jumlah proyek yang dikuasai oleh jaringan Bos HD ini mengundang pertanyaan. Beberapa pihak menyarankan perlunya pemeriksaan lebih lanjut terkait pola pengadaan proyek di Kabupaten Indramayu. Meskipun data yang diterima oleh tampahan.com masih berupa informasi awal, dugaan praktik penguasaan paket proyek oleh satu pihak tentu perlu mendapat perhatian dari pihak berwenang.
Pemerintah Kabupaten Indramayu diharapkan dapat memberikan klarifikasi atas temuan ini. Dengan nilai proyek yang mencapai lebih dari Rp14 miliar, transparansi dalam proses tender dan pengadaan menjadi sangat penting. Jangan sampai pengelolaan anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat malah terkooptasi oleh segelintir pihak yang mendominasi.
Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkab Indramayu belum memberikan penjelasan resmi terkait kebenaran informasi ini. Wartawan akan terus mengawal perkembangan kasus ini untuk memastikan bahwa anggaran publik digunakan dengan cara yang transparan dan akuntabel.
Tomsus