Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Proyek Drainase Rp195 Juta di Indramayu: Retak dalam Dua Minggu, Diawasi Siapa?

Senin, 22 September 2025 | Senin, September 22, 2025 WIB Last Updated 2025-09-22T11:27:13Z

INDRAMAYU, tampahan.com – Proyek pembangunan drainase atau pemasangan U-Ditch di Perumahan Margalaksana, Indramayu, Jawa Barat, menuai tanda tanya besar. Baru dua minggu rampung, bangunan yang menelan anggaran Rp195,7 juta dari APBD 2025 itu sudah retak-retak di beberapa titik. Senin (22/9/2025). 

Proyek yang dikerjakan CV Lintang Kahuripan atas mandat Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan ini diduga kuat dikerjakan asal-asalan. Dari pantauan lapangan, banyak kejanggalan yang ditemukan: mulai dari jarak pemasangan U-Ditch yang renggang 5–10 cm, acian pinggir yang rapuh, hingga ketiadaan lantai dasar sebelum pemasangan.

" Pekerjaan ini tidak ada yang mengawasi, baik dari dinas, pelaksana, maupun konsultan. Yang ada hanya pekerja saja,” kata seorang warga setempat kepada wartawan, 15 September 2025.


Minimnya pengawasan itu terbukti dari kualitas bangunan. Retakan muncul lantaran adukan semen tipis dan cara penempelan batu yang buruk. Warga juga heran karena papan informasi proyek tidak mencantumkan volume panjang, lebar, dan tinggi drainase. Yang tertera hanya nilai kontrak Rp195,7 juta.


Selain kualitas yang meragukan, sumber lain menyebut kontraktor proyek bukan berasal dari Indramayu. “Itu pemborongnya orang luar, katanya dari Cirebon. Kalau orang sini mungkin lebih hati-hati dan lebih mementingkan kualitas,” ujar warga lainnya.


Hasil investigasi media memperlihatkan proyek itu rawan menimbulkan kerugian negara. Anggaran yang seharusnya dioptimalkan demi pembangunan berkelanjutan justru disinyalir tidak efektif dan jauh dari prinsip transparansi. Tanpa pengawasan ketat dari dinas maupun konsultan, proyek rawan menjadi ladang pemborosan.


Kini, masyarakat hanya bisa menunggu apakah pemerintah daerah akan turun tangan. Sebab, jika dibiarkan, drainase yang retak sejak dini hanya akan menjadi potret klasik proyek APBD: cepat rusak, menguras anggaran, dan menyisakan kekecewaan warga. 


Tomsus

×
Berita Terbaru Update