Kuropsi marajalela di RSUD dr Doris Sylvanus

 (TAMPAHAN,COM)Berdasarkan pemeriksaan dekomen laporan pelaksanaan kegiatan proyek dan pemeriksaan fisik yang di lakukan BPK,tim RSUD dr Doris Sylvanus, kunsultan pengawas dan penyedia serta penguji laboratorium di ketahui terdapat volume pekerjaan terpasang tidak sesuai dengan kontrak, senilai Rp.351.312.078,08.  Dan denda keterlambatan pekerjaan dengan nilai Rp .144.103.601,41. Akibat ketidaksesuaian volume dan spesifikasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak pada belanja modal - gedung dan bangunan pada RSUD dr Doris Sylvanus, pekerjaan proyek, rehabilitasi gedung Cerdiac senter RSUD dr Doris Sylvanus di kerjakan oleh PT.IHE .selaku pemenang tender dan pembangunan gedung Bunker ( Radioterapi / konker ) RSUD dr Doris Sylvanus propinsi Kalimantan Tengah dan selaku pemegang tender PT VCM  di dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sangat tidak sesuai dengan Perpres nomor 12 tahun 2021  tentang pengadaan barang dan jasa dan permasalahan tersebut di sebabkan direktur RSUD dr Doris Sylvanus selaku PPK dengan sengaja, tidak mengawasi dan memeriksa hasil  pelaksanaan proyek tersebut, akibat kunsultan pengawas tidak melaksanakan tugas yang sepenuhnya memedomani ketentuan yang berlaku dan tim pengawas lapangan tidak melaksanakan pengawasan fisik kegiatan pekerjaan proyek tersebut, di duga lahan kuropsi berjamaah yang di lakukan oleh pihak pihak derektor  RSUD dr Doris Sylvanus bersama kunsultan dan pihak penyedia PT.IHE, PT.VCM  sesuai dengan rekomendasi BPK RI perwakilan provinsi Kalimantan tengah ke pada gubernur, agar pihak derektor RSUD dr Doris Sylvanus mengambilkan dan menyetor ke kas daerah, sampai batas yang udah di tentukan oleh pihak BPK RI perwakilan provinsi Kalimantan tengah, namun sampai batas yang ditentukan tidak ada pengambilan oleh pihak derektor RSUD dr Doris Sylvanus, didalam permasalahan ini kami dari wartawan ingin kumpirmasi dengan pihak derektor RSUD dr Doris Sylvanus lewat SMS dan telpon, namun tidak di riraukan,SMS tidak di balas, telpon tidak di angkat oleh pihak RSUD dr Doris Sylvanus,berita bersambung,( hg )