Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Lilis Kecewa, Pndataan Program Rumah Nelayan Kemensos Harus Dibenahi

Minggu, 16 Februari 2025 | Minggu, Februari 16, 2025 WIB Last Updated 2025-02-16T07:15:10Z

 

INDRAMAYU, tampahan.com - Naas nasib Lisdiana ibu lima anak warga Blok Pangpang 1 Rt 01/01 Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Ia merupakan korban yang terdampak banjir rob pada Rabu 29/01/2025 lalu, saat ini rumahnya sudah tidak bisa ditempati akibat hantaman gelombang air laut. Beberapa tembok yang terbuat dari tambalan triplek jebol hingga rusak parahparah,  minggu (16/02/2025). 

Lisdiana membeli gubuk rumah tersebut pada 14/08/23 dari Ibu Iteng senilai Rp. 4.000.000 melalui transfer antar Bank. Usai dibelinya, lisdiana merenovasi gubuk rumah yang sebelumnya rusak parah agar layak ditempati. Namun naas bagi Lisdiana, rumah yang di idam-idamkan kini rusak akibat banjir rob. Namun saat ini dirinya dan ke lima anaknya masih bertahan karena tidak memiliki tempat tinggal lagi selain gubuk bilik itu.


Wawan kakak dari Lisdiana turut prihatin atas kejadian yang menimpa adiknya, gubuk yang dijadikan tempat berteduh dengan kelima ponakannya kini rusak. Harapan Wawan saat ini adiknya mendapatkan program Kampung Nelayan, tetapi pupus sudah setelah mendengar yang mendapatkan program atas nama Iteng yang diketahui saat ini berdomisili di LampungLampung serta tidak memiliki rumah di areal lokasi banjir rob. 


"Rumah Iteng sudah di jual kepada lilis, dan Iteng itu langsung pindah ke Lampung. Namun setelah mendapat kabar ada program Rumah Nelayan, Iteng langsung kembali ke Indramayu dan mendatangi adik saya untuk menjual kembali rumahnya kepada iteng. Ya jelas adik saya menolak, mau tinggal dimana mereka, saya hanya minta keadilan, jika ada pendataan tolong lah yang benar, jangan asal data tetapi faktanya berbeda. Saat ini adik saya dan suaminya mengalami sakit-sakitan dan merasa kecewa dengan pendataan yang kurang adil, " Keluhannya. 


Saat ini sebanyak 93 KK nelayan korban banjir rob akan menempati rumah baru di kampung nelayan. Pembangunan ini merupakan kolaborasi antara Kemensos, bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu, Baznas, dan Habitat for Humanity. Namun sangat disayangkan salah satu nama yang mendapatkan program diduga ada manipulasi data, salah satunya adalah Ibu Iteng yang sama sekali tidak memiliki rumah di blok pangpang 1 RT 01/01 areal banjir rob.


Informasi yang dihimpun wartawan www.tampahan.com pada minggu lalu, demi mendapatkan program rumah nelayan Iteng mendatangi lilis dan meminta untuk menyerahkan rumahnya dengan di iming-imingi uang sejumblah Rp.10. 000.000, namun tawaran Iteng justru mendapatkan penolakan dari lilis, hingga segala cara Iteng berupaya untuk membeli rumah Lisdiana demi mendapatkan rumah bantuan kemensos tersebut.


Lebih lanjut wartawan mencoba menghubungi Kepala Desa Eretan Kulon namun tidak berada di tempat, informasi yang didapat kades sering sakit sakitan dan jarang ngantor. Namun kedatangan wartawan di sambut Lurah Epul sat dikonfirmasi mengatakan. Pihak pemerintah Desa hanya mendampingi pendataan, persoalan rumah Lisdiana dan Iteng sebelumnya sudah pernah ada mediasi di kantor desa.


"Kami hanya mendampingi pendataan, itu yang tercatat mendapatkan program merupakan data 2022 sesuai DTKS. Sudah pernah ada mediasi namun gagal," terwngnya.


Guna melengkapi pemberitaan, wartawan www.tampahan.com mencoba menghubungi Tati Kabid Limjamsos Dinas Sosial Indramayu melalui pesan whatsapp, namun sampai dengan terbit pemberitaan ini belum bisa memberikan jawaban terkait konfirmasi wartawan.


Tomsus

×
Berita Terbaru Update