Tanggamus,tampahan.com,-PRESIDEN terpilih PRABOWO SUBIANTO mempunyai trobosan dan gasan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, sejahtera bebas koropsi,di antara nya infrastruktur, siswa bisa sekolah dan program unggulan lain nya sebab salah satu kemajuan daerah di antara nya pembangunan fisik,
baik itu jalan ataupun sejenisnya, program kedua presiden ia itu memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya, dan saat ini wakil presiden sudah membuka posko pengaduan/laporan resmi alhasil sudah banyak aparat dan pejabat-pejabat nakal yang di kerangkengkan, Minggu,24/November/2024
Namun sangat di sayangkan himbauan presidin yang mengikatkan kepada seluruh jajaran nya agar melaksanakan dan berkerja sesuai dengan ( SOP ) namun himbauan tersebut sangat di sayangkan tidak berlaku kepada pemerintah pekon waypanas
Atas keluhan masyarakat tentang pembangunan infrastruktur yang terkesan asal-asalan mendapat tanggapan dari ketua badan himpunan pemekonan(BHP)
“Yg lebih pas lagi anak buah kakon yg nangani pembangunan tpk .pekon..die yg sangat bertanggung jawab di lapangan.terang nya melalui via telepon seluler,sekitar pukul 10:19:00,wib Minggu 24/11/24
Warga yang mengeluhkan akan semberaut nya pekerjaan tersebut di samapaikan oleh masyarakat pekon waypanas yang mengeluhkan akan buruk nya rodah pemerintah dan carut marutnya tata kelola anggaran dana desa pekon waypanas kecamatan Wonosobo kabupaten Tanggamus kepada awak media
Pasal nya pembangunan tahap 1 dan tahap dua angran 2024 jadi ajang bacakan koropsi yang di lakukan oleh kepala pekon hal tersebut nampak terlihat jelas ketika tim media mewawancarai salah satu pekeja yang berbeda di lokasi pembangunan tersebut,
(W) 46 tahun warga dusun II pekon waypanas dan (r) warga dusun 1 pekon waypanas, dalam keterangan wawancara tersebut menceritakan akan bobrok nya pekerjaan pembuatan jembatan yang berbeda di dusun II KUKUP,dan nampak di kerjakan asal jadi
(1), matrial yang di gunakan tidak sesuai spesifikasi seperti seperti pasir,
Matrial yang digunakan seperti Pasir tidakla sesuai dengan APBDes yang di tetapkan melalui rap pembangunan, melainkan pasir Krokos yang di peroleh mungut di are sekitar dan hanya membayar jasa upah mengumpulkan matrial hanya sebesar Rp 120.000-, ribu rupiah hal tersebut di lakukan bukan tanpa alasan melainkan agar mendapatkan keuntungan yang berlipat lipat
(2), batu pondasi yang seharusnya mengunakn batu belah namun nampak terlihat jelas ygang di gunakan hanya batu biasa dan hanya membayar upah pekerja Senin 150.000-, ribu rupiah
(3) Batu split yang seharusnya di gunakan setandar rancangan anggaran pembelanjaan (rap) rialita mengunakan Krokos material tersebut juga di peroleh di area sekitar berdasarkan keterangan matrial tersebut sudah tergolong dengan harga pasir, dengan kata lain tidak ada angaran,, terang Nara sumber dengan raut wajah sedikit murung
(4), semen yang di gunakan hanya 40 zak itu juga berdasarkan informasi di dapatkan dari hasil manipulasi anggaran pembangunan desa yang berada di dusun 4 beringin jaya
(5), besi pelat beton seharusnya terpasang namun tidak terlihat penampakan,alias di gerogoti dan di korupsi
Di tempat terpisah tim melihat ada dua tumpukan semen yang di duga hasil manipulasi anggaran kegiatan pasal nya dari hasil wawancara singkat dengan ojek yang membwa matrial semen tersebut dari dusun beringin jaya
"Betul pak kalau matrial semen ini kami yang bawa dari lokasi beringin jaya persatu zak nya 10.000-, sampai ke lokasi pembangunan jembatan tersebut,,terang ojek
Sedangkan di dusun 4 beringin jaya pekon waypanas juga sedang melaksanakan kegiatan pembangunan desa ia itu drenase , hal tersebut sebut juga di keluhkan oleh pekerja di karnakan semen nya kurang sehingga mengakibatkan pekerjaan sempat tertunda
sebagaimana di atur, Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan vonis pidana selama 4 tahun ditambah dengan denda sebesar Rp200 juta,
Jadi, orang yang turut serta melakukan korupsi maupun orang yang membantu melakukan korupsi pada prinsipnya keduanya diancam dengan pidana yang sama dengan orang yang melakukan korupsi.
Berdasarkan dari hasil tim liputan media menduga telah terjadi praktek korupsi dan niputisme, baik pembangunan jembatan maupun kegiatan pembangunan lain nya di antaranya pembangunan gedung serbaguna dusun II pembangunan derenase dusun 4 beringin jaya dan dalam waktu dekat awak media akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, baik Tipikor maupun inspektorat
Sampai berita ini di terbitkan tim media sudah menghubungi kepala pekon namun sangat di sayangkan beliau tidak ada di kantor maupun di rumah, tim mencoba menghubungi melalui sambungan telpon seluler juga tidak aktif (red/yoga)