PADANGSIDIMPUAN, tampahan.com - Semenjak bencana alam terjadi menimpa sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara, pendistribusian BBM terputus total dari Sibolga, hingga hari ini, Senin ( 01/12/2025 ) Bahan Bakar Minyak ( BBM ) langka di SPBU yang ada di Kota Padangsidimpuan.
Situasi diperparah dengan harga BBM di pengecer kecil melonjak diatas HET yang berpotensi memukul perekonomian warga, terutama mereka yang bergantung pada BBM untuk bertahan hidup, seperti supir angkot, supir becak ( Betor ) dan pedagang keliling.
“Jangan ada pembiaran, Rakyat kecil tidak boleh terus dikorbankan,” kata Warga Kota Padangsidimpuan Rahmad Sani Lubis.
Rahmad Sani Lubis melalui pemberitaan ini, mendesak Pemerintah dan pihak terkait segera mengambil solusi untuk mengakhiri kelangkaan BBM agar kehidupan masyarakat pasca bencana kembali normal.
"Kelangkaan BBM di Kota Padangsidimpuan saat ini tentunya sangat berimbas pada roda perekonomian masyarakat. Pemerintah dan Instansi terkait di harapkan segera melakukan inspeksi mendadak ( Sidak ) ke seluruh SPBU dan memastikan distrubusinya berjalan sesuai aturan."
Dalam situasi seperti ini, jangan biarkan warga yang berjuang mencari kebutuhan hidup dipersulit dengan harga BBM yang mahal, ujarnya.
“Untuk mengantisipasi oknum nakal pengelola SPBU, Rahmad juga meminta pihak TNI dan Polri mengawal ketat penjualan BBM disetiap SPBU. Jika ada yang bermain dan menyalahgunakannya, tindak tegas. Jangan beri ruang bagi praktik curang saat rakyat sedang tertimpa musibah,” tegas Rahmad Sani Lubis. ( Samsul Hasibuan )
