Acara(TAMPAHAN.COM) Festival Budaya Kampung Lebak tahun 2025 yang digelar di kampung kerukunan Kelurahan Ciamis pada Minggu (1/2/2025) yang berlangsung meriah.
Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan seniman ikut hadir di acara tersebut termasuk Kabid Kebudayaan Dispora Pemkab Ciamis Muharram Ajajuli.
Di acara tersebut juga menampilkan berbagai seni hiburan seperti tarian, musik, barongsai serta sajian kuliner khas Ciamis.
Muharram Ajajuli mengatakan, kerukunan merupakan wujud nyata dari keanekaragaman dan keharmonisan masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai di kampung ini.
"Di kampung ini terletak beberapa tempat ibadah yaitu masjid, Gereja Katolik Santo Yohanes dan juga Kelenteng Hospeksi,"ujarnya.
"Festival budaya ini adalah satu upaya kita untuk melestarikan serta mengembangkan kekayaan budaya yang kita miliki, budaya kita yang unik dan khas merupakan warisan berharga dari para leluhur yang harus kita jaga,"sambungnya.
"Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih yang mendalam kepada seluruh jajaran panitia dan masyarakat atas dedikasi serta pengorbanan mereka dalam mendukung kemajuan kebudayaan di Kabupaten Ciamis,"tutur Muharram.
"Kami berharap festival ini dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi kita terhadap kekayaan budaya yang kita miliki. Selain itu juga kami juga berharap festival ini dapat menjadi ajang promosi budaya-budaya daerah tingkat nasional maupun internasional,"pungkasnya
Dalam festival Budaya Kampung Lebak masyarakat yang hadir bisa menyaksikan beragam budaya yang digelar sejumlah komunitas dan umat beragama.
Kampung Lebak telah menobatkan sebagai Kampung Kerukunan. Sehingga menjadi miniatur Kebhinekaan bangsa Indonesia.
Di sana, sejumlah tempat peribadatan berdiri dan antarumat beragama hidup rukun berdampingan.
Kegiatan budaya dimulai dengan lagu bernuansa religius yang dibawakan grup Marawis Al Muhajirin. Selanjutnya umat Tionghoa menampilkan budaya Barongsai yang menunjukan budaya leluhurnya dan tari jaipong.
Decak kagum penonton saat pemain Barongsai menunjukan kebolehannya saat meniti tonggak-tonggak yang tersusun dari bawah ke atas.
Dengan gesit, mereka meloncat-loncat membuat para penonton berdebar.
Ketua pelaksana Festival Budaya Kampung Lebak, Billy Susanto mengatakan, kegiatan Festival ini sudah dirindukan warga. Terakhir digelar pada tahun 2023 lalu.
Pada Tahun 2024, pihaknya mengadakan Festival Budaya Kampung Lebakdi tempat lain. Tahun ini digelar di kampung kerukunan dengan menampilkan kebudayaan lokal. Seperti jaipongan, marawis, qosidahan dari sekolah Motekar.
Sekolah Motekar kolaborasi dengan angklung dari gereja. Tetapi untuk Barongsai dari luar kota.
“Semoga kerukunan umat beragama dan kebudayaan bisa dilestarikan hingga anak cucu kita,” katanya.
Menurut Bily, festival Budaya Kampung Lebak tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, tahun 2025 terbilang lebih meriah.
“Kita mengundang warga untuk ikut serta jualan makanan ringan. Di dalam pihk panitia menjual sembako murah dari harga pasar,” pungkasnya(DEWY.RATNA)
Tag Terpopuler
- NASIONAL (1766)
- DAERAH (1169)
- JABODETABEK (638)
- HUKUM KRIMINAL (392)
- POLITIK (249)
Kampung Lebak dinobatkan sebagai kampung Kerukunan Simbol Miniatur Bhineka Tunggal Ika
Tampahan Pos
Minggu, 02 Februari 2025 | Minggu, Februari 02, 2025 WIB
Last Updated
2025-02-02T08:57:32Z