INDRAMAYU, tampahan.com - Sejumlah wali murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Lohbener Kabupaten Indramayu Jawa Barat mengeluhkan biaya study tour yang belum dikembalikan. Menurutnya, jika memang kegiatan study tour dibatalkan, agar uang yang sudah terlanjur dibayarkan sebesar Rp 1 juta persiswa segera dikembalikan, mengingat sangat dibutuhkan untuk persiapan hari raya idul fitri.
Pihak sekolah yang beralamat di Jalan Tambak Bayar 1 Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener hingga hari ini, Kamis (6/3) belum ada tanda-tanda akan mengembalikan biaya study tour ke Yogyakarta, karena kabarnya masih simpang siur belum jelas, namun sangat disayangkan pihak sekolah memilih bungkam dan terkesan arogan saat diwawancara wartawan.
“Sudah sering banget ada yang mau wawancara, kemarin aja ada 6 wartawan, ada apa sih pengen wawancara tuh, kita terganggu,” ujar salah satu guru bernada ketus sambil menghindar saat ditemui di sekolah nya, Kamis (6/3).
Sejumlah sumber dari orang tua murid mengeluhkan, uang study tour belum dikembalikan dengan alasan waktunya diundur. Apalagi ada kabar, bahwa uang di pihak travel belum bisa diambil. “Tolong kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu turun tangan, kami butuh uang itu untuk lebaran. Jika memang batal, segera kembalikan, karena bagi saya uang segitu sangat berharga,” kata wali murid yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Ditambahkan sumber tersebut, hampir semua pelajar kelas 8 mengikuti kegiatan study tour yang berjumlah sekitar 200 siswa lebih. Kabar terakhir, study tour tetap dilaksanakan berangkat habis lebaran di pertengahan bulan April, namun tempat tujuan dialihkan ke wilayah Jawa Barat.
“Sudah, sebaiknya dibatalkan saja, karena saya merasa berat dan terbebani, disini sering sekali ada kegiatan tapi murid yang nanggung,” tambah sumber dari wali murid kelas 8 yang wanti-wanti identitasnya minta diprivasi karena khawatir imbasnya ke anaknya.
Menurutnya, pihak sekolah sebenarnya ngotot akan tetap melaksanakan study tour kelas 8 ke Jogjakarta, walaupun sudah ada larangan dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Bahkan, pihak sekolah beralasan kalau tidak jadi (batal) mendapat protes dari para murid sambil menyebut hanya beberapa wali murid saja yang menolak acara itu. “Boro-boro uangnya dikembalikan, pengumuman (pembatalan) saja belum. Bohong besar kalau dikabarkan sudah dikembalikan,” tegas sumber itu meyakinkan.
Orang tua murid meminta pembatalan study tour ke Jogja karena trauma dengan adanya kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu dengan menelan 11 korban jiwa.
Mereka pun meminta pihak sekolah mengalihkan kegiatan yang dekat dan bila perlu di sekolah saja.
Kepala Disdikbud Kabupaten Indramayu, H. Caridin mengatakan bahwa rencana study tour SMPN 1 Lohbener dibatalkan dan uangnya segera dikembalikan.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Indramayu, Eti Herawati yang di hubungi, Kamis (6/3) menambahkan, bahwa rencana study tour di SMPN 1 Lohbener dibatalkan. “Boten cios kesa mas, wau kula pun telp kepala sekolahnya. dan yatra dikembalikan,” katanya.
“Barusan saya telepon kepala sekolahnya, yatra (uang) akan dikembalikan sesuai uang yang sudah masuk. Niki (sekarang) mau dikembalikan,” tambah Eti lewat aplikasi Whatsapp singkat.
Seperti diketahui. sudah ada Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat No 64/PK.01/KESRA Tahun 2024 tentang Study Tour yang melarang kegiatan study tour ke luar daerah. Namun larangan yang dipertegas oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi tidak digubris, bahkan di wilayah Indramayu sudah banyak yang nekad study tour atau study campus ke luar daerah dengan tujuan favorit wisata Yogyakarta dan Bali.
Tomsus